Kamis, 12 November 2015

Media Komunikasi Masa

BAB II
PEMBAHASAN

MEDIA KOMUNIKASI MASSA
A.    Pengertian Media Komunukasi Massa

Media secara bahasa adalah bentuk jamak dari kata “ medium” yang berasal dari bahasa latin berarti “middle” tengah atau penengah.

Komunikasi massa adalah komunikasi yang diarahkan kepada khalayak luas yang tidak terbatas. Charles Atkin mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses komunikasi bermedia antara sumber institusional dengan audiens yang beragam dan menyebar luas melalui alat mekanik.

Onong Uchyana memberikan definisi komunikasi massa sebagai komunikasi yang menggunakan  media massa modern. Diantara media massa ini adalah : surat kabar, film, radio,internet, dan televisi. Menurutnya pengertian inilah yang dimaksud komunikasi massa dalam Ilmu Komunikasi. Karenanya tidak heran jika pembahasan tentang komunikasi massa selalu melibatkan media massa sebagai objek penelitian, dari situ kemudian dikaji karakteristik komunikasi massa, karakteristik media serta model-model komunikasi massa.
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
Media komunikasi bisa berupa lembaga-lembaga pengajaran maupun lembaga penyebaran keagamaan seperti lembaga dakwah. Dalam konteks ini maka mejid dengan majlis ta’lim dan aktifitas komunikasinya bisa dipandang sebagai media komunikasi massa, demikian juga gereja, sekolah atau panggung pertunjukan teater sekalipun. Media seperti ini bisa dikategorikan pada media tradisional. Adapun media lain seperti print media ( media cetak) seperti buku,majalah, Koran bisa disebut sebagai media modern konvensional, sedangkan media elektronik seperti radio, TV, Komputer, Thelephone genggam, bisa dikelompokan pada media massa modern.
Definisi Komunikasi Massa menurut para ahli
1.     Menurut Bittner 

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar  orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). 
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.

2.     Menuru Gebner 
Komunikasi Massa ialah : “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. (Komunikasi massa adalah  produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).  
Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya  harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. 
3.     Menurut Meletzke 

Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat. 

4.     Menurut Freidson 

Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan 
tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komuniaksi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). 
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Hal ini sesungguhnya sama dengan istilah terbuka dari Meletzke. 
5.     Menurut Wright 
Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). 
Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secaraserentak, bersifats ek ila s (khusus untuk media elektronik, seperti siaran radio siaran dan televisi). 
B.    Ciri Komunikasi Massa
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;
4. Mempunyai publik yang secara tersebar.
Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunike kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, baru kemudian sampai ke audien. Antara kita dan audien tidak bisa berkomunikasi secara langsung, sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Istilah yang sering digunakan adalah interposed. Konsekuensinya adalah, karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien. Komunikasi berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan hubungan antara keduanya impersonal.
Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat adalah adanya intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yang harus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku normatif ada dalam kode etik, yang dibuat oleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.
Dengan demikian, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolit sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
C.    Macam Media Komunikasi Massa

1.    Buku 
Buku dapat di definisikan sebagai sejumlah pesan tertulis yang memungkinkan memuat banyak pesan serta memiliki arti bagi masyarakat luas direncanakan untuk pengetahuan publik tentang sesuatu serta direkam dalam bahan yang tidak mudah rusak dan mudah dibawa. Tujuan utamanya ialah untuk member penerangan menyajikan dan menjelaskan, serta mengabadikan sesuatu dan memindahkan pengetahuan dan informasi di tengah masyarakat dengan memperhatikan kemudahan dan penampilan.

2.    Surat kabar 
Dasar kelahiran surat kabar modern (modern newspaper) adalah (acta acts) yang merupakan pengumuman dan laporan berbagai kegiatan politik serta kejadian di masyarakat .
3.    Majalah 
Majalah kadang disebut juga penerbitan priodik adalah cetakan sejumlah kumpulan teks ,esay, artikel, cerita, dan puisi kadang berisi ilustrasi,serta di produksi secara regular antara waktu tertentu selain surat kabar.
4.    Radio 
Radio adalah : Teknologi yang digunakan untuk mengirimkan sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).



5.    Televisi
Televise adalah :  System elektronik untuk memancarkan gambar bergerak moving imagers dan suara kepada receivers. Sejak tahun 1930 mulai penyiaran TVmenemni Radio, dan secara aktif siaran TV dimulai 1947.
6.    Film 
Film atau movie  adalah serentetan (series) photograph dalam film, yang diproyeksikan kepada layar silih berganti secara teratur dengan menggunakan cahaya, karena penomena opticalnampak seperti terlihat sungguh-sungguh dan ini memberikan ilusi actual, bergerak terus menerus tanpa henti.
7.    Internet
Secara harfiyah Internet kependekan dari (interconnected networking) ialah system global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung menggunakan standar internet protocol suite untuk melayani milliaran pengguna di seluruh dunia.
































BAB III
PENUTUP


A.    PENUTUP

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi massa adalah komunikasi yang diarahkan kepada khalayak luas yang tidak terbatas. Media komunikasi bisa berupa lembaga-lembaga pengajaran maupun lembaga penyebaran keagamaan seperti lembaga dakwah. 
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar  orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). 


Ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;
4. Mempunyai publik yang secara tersebar.
Macam Media Komunikasi Massa : Buku ,Surat ,kabar, Majalah, Radio, Televisi, Film, internet dan telephone/ HP.

B.    SARAN

Diharapkan semua mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas Dakwah lebih bisa memahami pengertian dan macam-macam media massa yang ada di Dunia umumnya, khususnya yang tersedia di Negara kita. Apalagi sekarang zaman yang serba modern, Mahasiswa harus bisa menguasai atau mampu menggunakan media yang tersedia di Indonesia untuk tujuan dakwah Islamiyah.




DAFTAR PUSTAKA 


Effendi, Onong Uchjana , Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek , Bandung PT.Remaja Rosda Karya , Cet XIV ,2000.
Radio Siaran Teori dan Praktek, Bandung : Mandar Maju ,cv, Cet. III,1991.
Dinamika Komunikasi ,Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet,V.2002.
McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa ed. 2, Jakarta: Erlangga
Nurudin, 2003, Komunikasi Massa, Malang: CESPUR.
Warsito, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jalaluddin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Shoemaker & Reese, 1996, Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media Content, USA:Longman.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com